Selamat Datang Di Arif'Kreator Gudang Informasi Review AI (Artificial Intelligence) pada film Transcendence | Arif'Kreator GudangInformasi

Rabu, 07 September 2016

Review AI (Artificial Intelligence) pada film Transcendence

Hello guys lama gak ketemu dengan saya, masih ingat kan dengan saya. Sudah lama sekali vakum dari yang namanya blogging, namun kali ini saya kembali hadir memberikan informasi yang bikin kita semakin mengerti tentang teknologi. Kali ini saya akan membahas tentang apa itu AI (Artificial Intelligence) atau dalam bahasa Indonesia berarti Kecerdasan buatan yang terdapat pada film yang rilis pada tahun 2014 yang berjudul Transcendence.


Sebelum membahas ke Film, saya akan menjelaskan terlebih dahulu sedikit tentang apa itu AI. Beberapa defini tentang AI diantaranya:
  1. Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang -dalam pandangan manusia adalah- cerdas” (H. A. Simon [1987] )
  2. Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.” (Rich and Knight [1991])
  3. Kecerdasan Buatan (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan” (Encyclopedia Britannica)
Atau secara garis besar AI merupakan pemograman pada teknologi yang merepresentasikan pengetahuan, dan membuatnya dapat melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia. Nah sudah ngerti tentang AI kan.? sekarang kita bahas AI atau kecerdasan buatan yang ada pada film Transcendence tersebut.

Film Transcendence merupakan salah satu film yang rilis pada tahun 2014, film yang mengambarkan tentang kemajuan teknologi, pada film tersebut diceritakan bahwa manusia menciptakan komputer yang canggih yang diciptakan oleh seorang yang bernama Will Caster bersama sang istri. Dia awalnya dapat memindahkan kesadaran dan pikiran seekor monyet kepada komputer, sehingga komputer berfikir layaknya seekor monyet. Karena kesuksesan tersebut selanjutnya sebagai objek pemindahan adalah Will Caster sendiri yang sedang sakit parah.Istrinya berusaha memindahkan otak dari Will Caster ke komputer, mentransfer pengetahuan, bahasa, serta suaranya dan di kombinasikan dengan kecerdasan buatan yang telah dikembangkannya dan merupakan keberhasilan. Semua yang di transfer berhasil berada pada komputer, sehingga Will Caster dan segala pengetahuannya berada pada komputer. Tanpa menggunakan sensor dia dapat melihat yang sedang berada di depan komputer, dapat melakukan komunikasi layaknya manusia, dan pengetahuan segalanya tidak hilang, ketika kesadaran dan pengetahuannya berada pada komputer sehingga dia bisa online, maka Will Caster yang hanya menggunakan kesadarannya dihubungkan secara online dan dapat mengakses segala yang berkaitan secara online, dia menyebar kesegala penjuru dunia mengambil informasi, termasuk mengakses keamanan, pasar saham, dan lain sebagainya. Karena kecerdasaan buatannya selalu belajar selanjutnya Will Caster yang berada pada komputer dapat menciptakan teknologi nano yang dapat menyembuhkan segala jenis penyakit, namun ternyata kesadaran Will juga ikut terbawa pada proses penyembuhan tersebut, hingga Will tanpa ada yang mengoperasikan membuat regenerasi pada manusia, dia mengoperasikan teknologi sehingga membuat kembali tubuhnya yang telah dibakar karena meninggal sehingga kembali hidup, dan segala pemikiran juga di transfer ke pada tubuh yang diciptakannya dari proses regenerasi. Namun karena kesadaran manusia ditransfer ke komputer memberi dampak yang buruk, maka diberikan sebuah virus untuk mematikan penyebaran AI tersebut, dan virus tersebut berhasil menggagalkan penyebarannya.

Sehingga secara garis besar apabila AI digunakan sesuai kebutuhan maka akan membantu manusia dalam bekerja, apabila kita mengalami ketergantungan pada kecerdasaan buatan maka kita menjadi lebih lemah. Apabila yang sudah terdapat pada film, apabila inputan yang diberikan pada komputer berupa pemikiran keseluruhan manusia maka kecerdasan buatan tersebut akan terus berkembang, karena inputan yang diberikan tidak memiliki batas. Namun jika kecerdasan buatan yang diciptakan masih memiliki batasan-batasan maka kecerdasan buatan tersebut hanya dapat melakukan sesuai inputan yang di berikan oleh si pembuat.

Sampai disini dulu ya perjumpaan kita, jangan lupa sering-sering mampir pada blog saya, banyak informasi teknologi yang akan saya share disini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar